Selasa, 21 Juli 2015

Surat terbuka untukmu?

Assalamu’alaikum.. Sebelumnya aku minta maaf udah lancang nulis ini ke kamu, tapi kamu tenang aja, ini bukan tulisan cinta. Aku tuli ini karena aku sadar sekarang keadaan kamu sama aku uda nggk kaya dulu lagi, kita udah beda. Kita udah ga bisa serin bercandaan lewat sms atau sering ngeluangin waktu buat ketawa jadi aku pikir, jalan satu-satunya untuk membuat kamu tau apa yg aku rasain itu cuma nulis ini. Sebenernya banyak yg pengen aku omongin ke kamu, tapi aku sadar, banyak faktor yg ngbuat aku ga bisa ngomong itu secara langsung ke kamu, apa lagi yang pengen aku omongin nggk sedikit. Lewat tulisan ini, aku pengen nge’luarin semua apa yg pengen aku omongin ke kamu. Cukup lewa tulisan ini walaupun secara ga langsung. Ga perlu buru-buru baca tulisannya ya Han, dan nggk harus langsung selesai nge’bacanya. Aku ga berharap kamu utamai tulisan ini diatas kepentingan kamu. Sesempetnya kamu aja, kalo kamu ada waktu luang. Dear Hany.. Aku kadang merasa sulit mengatakan apa yang aku rasakan, tetapi aku berharap kita tidak akan pernah membiarkan apapun yang sudah kita miliki bersama ini sirna. Tak peduli apakah kita terpisah ribuan mil ataupun hanya sejengkal. Karena kau telah meninggalkan bekas di hatiku. Kau telah memenuhi hati dan pikiranku dengan kenangan yang cukup banyak untuk kusimpan. Kehadiranmu adalah suka cita yang istimewa, dan aku ingin kau tau, bahwa untuk semua yang telah kita lalui bersama selama 6 bulan semuasaat-saat serius dan konyol ternyata membekas di hatiku, aku sangat menghargaimu.. Kamu tau nggk aku menulis ini sambil membayangkan senyummu saat menyambutku dan membaca tulisanku. Mungkintulisan ini terakhir yang aku tulis untukmu. Setelah kamu membaca tulisan ini, kamu tak perlu menunggu tulisan berikutnya, karena aku sudah tak bisa lagi menulis untukmu. Bukan karena malas menulis, bukan karena aku bosan, bukan karena aku gak kangen kamu, tapi karena semua harus segera kita akhiri. Kamu tau Han, ada saatnya kita harus berhenti mencintai orang yang sangat kita sayangi, ada saatnya kita harus melepas orang yang tak pernah ingin kita tinggalkan, bukan karena lelah mencintaimu, bukan karena bosan bersamamu, tapi karena aku sadar kamu akan lebih bahagia jika tanpaku. Dan aku tidak ingin menjadi hujan di musim yang salah bagimu. Kamu tau Han, aku menyayangimu sebesar apa yang tak pernah bisa kamu ukur, jika aku meninggalkanmu, bukan karena aku mampu, bukan karena aku sanggup tapi karena aku harus meninggalkanmu. Hidup memang terkadang sulit di mengerti, tapi ini hanya 1 titik dari jutaan skenario sang penggenggam alam. Aku selalu merasa kamu adalah orang yang paling tepat untukku, tapi hidup manusia selalu di dihadapkan dengan pilihan, aku harus memilih yang paling tepat diantara ratusan yang tepat, mungkin itu yang dianggap lebih pantas untukku dan tentu saja untukmu. Kamu tak perlu sedih karena aku meninggalkanmu karena mungkin kamu lebih membutuhkan dia daripada aku, sang penguasa alam ini akan memberikan yang kita butuh bukan yang kita pinta, dan itu yang terbaik untukmu dan tentu saja untukku. Kamu tau Han, aku tak pernah bosan menunggumu, aku tak pernah bosan bersamamu, akupun tak pernah bosan mengukir namamu di hatiku, aku senang bisa mengenalmu, aku bahagia melihatmu tersenyum, tapi aku tak bisa membohongi diriku sendiri, aku terluka saat aku melihat matamu bukan bayanganku yang terpancar disana, tapi mungkin ada lelaki lain yang telah membuatmu bahagia. Aku mencintaimu, aku menyayangimu, aku menginginkanmu tapi akupun tak ingin menari di atas tangisanmu. Jika kamu tak mampu memilih, jika kamu tak ingin melukai dia, dan jika kamu tak sanggup melukaiku, maka akulah yang harus berhenti mencintaimu, akulah yang akan mencoba melepaskanmu. Kamu tau Han, ini keputusanku yang sangat sulit, berat meninggalkanmu yang sangat aku sayang. Hatiku pun terluka karena aku harus meninggalkanmu, orang yang selalu membuatku merasa berarti. Tapi sayang, meski ini berat, meski ini sangat sulit, dan sangat membuatku terluka aku tetap harus mencoba dan berusaha demi kamu, orang yang paling aku sayang. Aku sudah tak ingin melihatmu berbohong untuk melindungi perasaanku dan berbohong pula untuk melindungi perasaan ini aku ingin membantumu kembali menjadi wanita yang tegar yang pertama kali kukenal. Aku ingin melihatmu bahagia, meski kebahagiaanmu bukan karenaku, meski kebahagiaanmu bukan bersamaku, tapi percayalah aku bahagia melihatmu bahagia. Maafkan aku Han, karena sudah datang dikehidupanmu maafkan aku yang telah menyayangimu. Setelah kamu selesai membaca tulisanku ini, kamu tak perlu membalasnya, tak perlu menungguku, tak perlu memberiku kabar, dan kamu pun tak perlu mencariku. Jika suatu saat nanti takdir mempertemukan kita kembali, diwaktu yang berbeda, tempat yang berbeda dan mungkin kamupun sudah berbeda, tetaplah tersenyum kepadaku agar aku tau keputusanku hari ini telah membuatmu bahagia. Percayalah aku akan tetap tersenyum kepadamu bahkan disaat kamu merasa duniapun sudah tak ingin tersenyum kepadamu. Aku sayang kamu, Han :'(

Semoga kamu membacanya?

Aku kadang merasa sulit mengatakan apa yang aku rasakan, tetapi aku berharap kita tidak akan pernah membiarkan apapun yang sudah kita miliki bersama ini sirna. Tak peduli apakah kita terpisah ribuan mil ataupun hanya sejengkal. "Aku memilih berjuang tanpa banyak kata, bukankah cinta dalam diam itu lebih menyenangkan? Kamu jelas biasa-biasa saja. Badanmu kecil, matamu sipit. Tidak ada sisi dari dirimu yang membuatku ingin mengungkapkan kata-kata pujian istimewa.Kita nyaman dan saling mendoakan?"sudah itu saja? Baru denganmu aku belajar mengolah rasa. Tidak semua isi hati perlu diketahui dunia. Beberapa malah lebih indah kalau tetap dalam hati. Orang lain tak lagi bisa sekilas tahu apa yang sedang terjadi di hatiku. Jika sebelumnya tulisanku di social media serta merta langsung di pahami, kini lebih bisa kita kendalikan kuatnya rasa itu. Jelas ada rasa bahagia setiap kali melihatmu muncul di obrolan facebook ku Sebab itu tandanya kita akan bisa berbincang. Membuatku ingin kamu berada di sisi lebih lama.Tapi kamu memang kalender semua agenda biasa. Bercakap denganmh tak lagi kubutuhkan banyak legitimasi dari dunia. Membaca pesanmu, berbincang ringan denganmu di akhir hari sampai malam tiba, berbagi ide-ide aneh yang kata orang setengah gila sudah cukup membuatku bahagia. Bersama pelan-pelan kita mengerti keadaan?Bukankah hubungan tak jauh beda dari maraton panjang yang melibatkan beberapa estape melelahkan? Dalam prosesnya kita harus cerdik menjaga kondisi. Mulai dari jauh-jauh hari mempersiapkan diri, agar garis finish bisa dengan sukses dilewati. Terlalu bersemangat mengayuhkan kaki bisa jadi bumerang yang menyakiti diri. Minum terlalu banyak di awal hari malahmembuat kita tak sanggup melanjutkan berlari. Perlahan, kau dan aku belajar untuk makin menerima keadaan. Kita akui kita memang saling jatuh hati. Namun tak ada hal yang membuat kita harus berlebihan mengabarkan semua yang sedang dijalani. Rasa yang tenang justru menguatkan ikatan ini.Dalam diam hubungan ini sungguh-sungguh kupersiapkan.Buatku kamu adalah seperti sahur yang tertata, akan siap kusambut dirimu saat berbuka. Ada orang yang rela berupaya sekuat itu untukmu. Apakah kamu peka?"Tak perlu khawatir, ada seseorang yang bersedia mengabdikan sebagian besar waktu hidupnya untuk mewujudkan mimpi-mimpimu.Sebelumnya aku harus minta maaf atas kekecewaan. Sesekali kurelakan waktu kerjaku untuk mengabarkanmu,Namun di situ perjuanganku tak lagi perlu diragukan. Kamu punya seseorang yang rela di maki-maki sama bos nya hanya untuk sms."kamu udah makan belom? Bagiku kamu adalah sahur yang kupersiapkan dengan sebaik-baiknya. Buatmu aku tak keberatan harus makan kurma, mengolah masakan berbahan dasar gandum demi tersedianya tenaga, sampai berusaha membatasi perilaku agar ibadah tetap terjaga. Jika proses mempersiapkan diri untukmu saja kuatur apik begini, bukankah berbuka puasa denganmu nanti adalah halyang harusnya sangat disyukuri? Kamu tak perlu takut merasa kurang dicintai. Tak perlu meragukan kuatnya rasaku. Kita boleh jadi tidak sesering itu bisa bertemu, kamu pun merasa aneh sebab hanya sesekali dimanjakan oleh kata-kata manisku. Aku hanya ingin kamu tahu, bukan di sisi itu permainan yang sedang kubangun bersamamu. Lebih ingin kubangun hubungan yang melibatkan kerjasama antara dua orang dewasa, penuh kompromi saat berbagai masalah tiba. Ikatan yang membuat kita sama-sama berkembang dalam bidang yang sama. Semua itu membutuhkan tindakan nyata, bukan sekadar membungkus kata-kata biasa dengan manisnya gula-gula.Sebab kini kusadari cinta adalah kata kerja yang harus di buktikan. :) Jakarta,14 Juli 2015