Jumat, 18 Desember 2015

My Diary

29-November-2015. Mengenalmu, aku menemukan kesempurnaan dalam dirimu yang buatku nyaman. Tak terasa, beberapa hari kulalui dengan indah, tanpa seharipun terlewati untuk sekedar bertanya “udh makan belum hehe?” Taukah kamu, aku serasa sedang bermimpi bisa mengenalmu, wanita sempurna yang menggenapkan segala kekuranganku. Bersamamu berbagi canda, tawa, diskusi banyak hal. Kamu selayaknya dosen semua mata kuliah untukku. Meski beberapa orang terdekat mengatakan hubungan ini layaknya “mission impossible” karena banyaknya perbedaan. Ikatan batin kita begitu kuat hingga banyak perbedaan bisa kita satukan. 30-November-2015 “Apakah ini pertanda bahwa aku jatuh cinta? Aku nyaman bersamamu, bahkan dalam ketidakjelasan hubungan ini. Apakah kita terjebak dalam friendzone atau sebenarnya saling memendam perasaan?”Entahlah. Sampai saat inipun aku tak bisa mendefinisikan hubungan ini. Yang pasti ada rasa sayang meski tak terkata, rasa cemburu meski tak terucap, bahagia, curiga. Selayaknya pasangan kekasih. Yang berbeda adalah tak pernah ada kata kata jadian keluar dari mulut kita. Semua mengalir begitu saja. Kadang ingin kutanyakan perasaanmu yang sesungguhnya. Namun aku takut semua berubah. Rasa takut kehilangan apa yang telah susah payah kubangun bersamamu. Meski aku sadar, pohon waktu semakin tinggi, bukan saatnya lagi berdiam dalam hubungan ini. Namun sekali lagi, aku takut menanyakan ini padamu. Aku membiarkan semua pertanyaan dalam benakku menguap begitu saja. Aku mengikuti setiap irama yang kau ciptakan dalam hubungan ini. 1-Desember-2015 Kamu bukan cinta yang kutemui pada pandangan pertama, kamu ialah rasa yang kutemukan kala waktu mulai berjalan Bukankah menyenangkan bila aku bisa jatuh cinta lagi setelah masa kelam yang kulalui di masa lalu 3 tahun yg lalu? 2-Desember-2015 Masa lalu, maka itu aku perlu waktu. Aku akan bercerita sedikit tentang masa laluku, tentang patah hati yang benar-benar menggerogoti sendi-sendi kehidupanku. Aku patah dan rapuh, dan kala itu aku memilih untuk menyibukkan diri dan bergulat dengan waktu. Hingga suatu hari sudah kutata lagi hatiku, sudah kubuat lagi dinding-dinding kokoh sebagai benteng diriku dan kuharap tak sembarang orang bisa menembusnya, kecuali aku yang membukakan pintu. Dan mungkin saja, kini aku yang membukakan pintu itu untukmu. 3-Desember-2015 Aneh, jatuh cinta membuatku berprasangka. Tingkah laku yang sebenarnya biasa saja aku artikan sebagai sebuah perhatian luar biasa. Dan sebaliknya, bukankah orang yang jatuh cinta juga mudah sekali untuk jatuh? 4-Desember-2015 Setelah lama berprasangka, lama-lama aku juga mulai lelah. Aku mulai menjalani hidupku seperti biasa. Namun tak kusangka, kemelut di hatiku mudah sekali muncul kala segalanya tak sesuai ekspektasiku. Aku mudah jatuh, aku mudah tersentuh. Dan kamu penyebab semua itu. 8-Desember-2015 Aku mulai menuliskanmu selepas pulang kerja. Aku mulai menuliskanmu dalam bait-bait yang tak pernah diketahui siapapun. Aku mulai menuliskanmu dengan menyamarkanmu. Tapi bisa aku pastikan bahwa bait-bait itu memang ditujukan untukmu. 10-Desember-2015 Aku benar-benar tak tahu harus memulai semua ini dari mana. Aku bingung? Bahkan bila kita saling mengungkapkan, aku sama sekali tak siap dengan segala hal. Aku tak pernah tahu perasaanmu padaku, yang aku tahu kita bercanda lewat bbm dan aku mulai menyukai itu. Namun bila perasaan ini semakin jauh dan apabila kubayangkan bahwa kita saling mengungkapkan, maka aku benar-benar tak tahuharus menanggapinya seperti apa. 15-November-2015 Aku belum siap. Aku belum selesai dengan diriku sendiri, aku bahkan tak cukup mencintai diriku sendiri. Aku masih mati-matian menyusun pola kehidupanku, memantaskan diriku, terseret-seret untuk bisa mencapai mimpi-mimpiku. Karena akan selalu ada mimpi yang harus diwujudkan. Dan bukankah akan lebih mengasyikkan bila suatu saat nanti kita bertemu dipersimpangan kala sudah siap masanya? Akan menyenangkan bila mimpi-mimpi yang sebelumnya bisa kita bagi, satu persatu mulai terwujud. Dan pada masa itu kita akan selesai dengan mimpi kita masing-masing dan semoga saja ada mimpi yang kita bangun berdua, yang tentu saja akan diwujudkan bersama. 18-Desember-2015 Aku tak bisa menjamin apapun di masa depan, bahkan esok hari pun aku tak berjanji akanmenyukaimu sedalam sebelumnya. Namun bila kamu adalah sesuatu yang sudah dituliskan untukku dan kita pada akhirnya bertemu kembali. Maka, aku akan mencintaimu. Bukan hanya menyukaimu seperti saat ini. Pada saat itu pula kita telah memantaskan diribagi satu sama lain. Aku akan selesai dengan diriku sendiri, telah cukup untuk mencintai diriku sendiri dan pasti aku akan mencintai dirimu. :( ‪#‎catatandiaryku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar