Senin, 22 Desember 2014

Tentang kecintaanku pada dunia menulis

Tentang kecintaanku pada dunia menulis
Jakarta, 15 0ktober 2014 Jam 23.30 WIB

Deni Kurniawan

Kutoreh coretan ini pada selembar kertas puith ketika aku sedang duduk di sebuah teras yang biasa menjadi tempat peristirahatanku
Kepada kawanku Pena hitam dan kertas putih yg terhormat, maaf, aku tak sanggup mengusirnya, mengusir inspirasi-inspirasi ini ketika ia datang, yang harus aku lakukan hanya satu, menuliskannya, menuliskannya, dan terus menuliskannya. Maaf, hari itu aku tahu, hari itu Tuhan seperti mempertemukanku pada yang kucari-cari selama ini, jati diri. Maaf, hari itu aku makin menyadari, Karna di sinilah aku bertemu dengannmu, jati diri. Terima kasih kawanku Pena hitam dan kertas putih 

Tapi .......

Bagaimana jika aku kehilangan satu huruf dalam abjad?Sanggupkah aku temukan kata untuk aku untai menjadi bait? 
Bagaimana jika aku kehabisan tinta untuk menulis?Sanggupkah pena-ku menari-nari di atas kertas melahirkan goresan? 
Bagaimana jika aku kehilangan pena untuk menggoreskan kata?
Sanggupkah kertas putih itu berwarna oleh makna?

Bagaimana jika aku hanya
punya pena, tinta,  dan ribuan kata tanpa kertas?Sanggupkah aku tuang kata menjadi karya? 
Bagaimana jika aku punya semua kertas, pena, dan tinta tanpa kata?Mungkinkah pena, kertas, tinta, dan kata bersua menciptakan karya? 
Aku ingin menulis m
enuangkan ribuan kata yg tlah mengapung dalam sukma , Aku ingin terus berkarya menghadirkan makna dalam goresan tinta , Aku ingin bisa tertawa, tersenyum bahkan menangis melihat keakraban antara pena, kertas, tinta, Tapi bagaimana jika aku kehilangan salah satu dari mereka? Kehilangan tinta mengisi pena,Kehilangan pena menggoreskan kata,Kehilangan kata-kata menjadi makna, Atau kehilangan kertas menjadikan karya, Sekali lagi, bagaimana jika aku kehilangan salah satu dari mereka? Masih sanggupkah aku berkata “Aku masih sanggup hidup” ? Masih sanggupkah aku berkata “Aku baik-baik saja” ? Tidak.Aku belajar berusaha untuk sanggup, Nyatanya ‘aku tidak sanggup’, tanpa mereka … 

Terimah kasih untuk pabrik yang telah membuat pena , kertas dan tinta :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar